Assalamu'alaikum. Wr.Wb, Pada kesempatan kali ini saya akan Menjelaskan tentang Bulan Hijriyah, langsung saja kita Tengok penjelasanya ,,..
Fakta Tahun Baru Islam
- Indonesia mengenal 2 jenis kalender yang digunakan sehari-hari yaitu
Masehi dan Hijriyah, tapi bagi sebagian orang masih ada tambahan 2 jenis
kalender selain Hijriyah dan Masehi yaitu kalender jawa (digunakan oleh
masyarakat jawa) dan kalender imlek (digunakan oleh masyarakat
Tionghoa)
- Kalender Masehi penetapannya didasarkan pada peredaran matahari
(Syamsiyah) sedangkan Kalender Hijriyah berdasarkan peredaran bulan
(Komariyah), bingung??? ya saya juga lumayan bingung, karna pada bagian
ini penjelasannya lumayan panjang sampai-sampai untuk menetapkan tanggal
1 ramadhan pun perlu diadakan sidang isbat karna memang dibutuhkan
ketelitian agar tidak salah menetapkan tanggal, tapi ringkasnya seperti
ini, pergantian Hari pada kalender Masehi yaitu setelah jam 24:00 , nah
untuk kalender Hijriyah yaitu sesaat setelah matahari tenggelam, makanya
sidang isbat itu diadakan sekitar magrib.
- Jika Kalender Masehi dan Hijriyah berdasarkan peredaran matahari dan
bulan, lain halnya dengan kalender Imlek yang digunakan oleh Masyarakat
Tionghoa, Kalender Imlek ini menggunakan fase bulan sebagai acuan utama
namun juga menambahkan pergantian musim di dalam perhitungan tiap
tahunnya. kalender yang terakhir yaitu kalender Jawa adalah sebuah
kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam,
budaya-Hindu-Budhdha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat.
- Sebelumnya, orang Arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah
menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka
tidak menetapkan ini TAHUN BERAPA, tetapi TAHUN APA. Misalnya saja kita
mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah pada tahun gajah.
- Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar
r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan
surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan
bulan saja, sehingga membingungkan.
- Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu.
Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a.,
Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam
r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai
kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw.
Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi
Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu
berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib
(Madinah). Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan
bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya
Rasulullah saw.
- Nama-nama bulan dalam kalender hijriyah (Muharram, Safar, Rabi’ul Awal,
Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan,
Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijjah) ini diambil dari nama-nama bulan yang
telah ada dan berlaku pada masa itu di wilayah Arab.
- Kalender Masehi menggunakan Singkatan M dan SM (Sebelum Masehi) sedangkan Kalender Hijriyah yaitu H
- Ahli Hisab sepakat bahwa pada tanggal 15 Juli 622 M bertepatan dengan tanggal 01 Muharam 01 H
- Tahun kelahiran Rasulullah SAW menggunakan kalender Masehi (menurut
jumhur ulama dan Muhadditsin adalah 12 Rabi’ul Awal/April 570/571 M)
jika ada literatur yang menulis tahun kelahiran Rasulullah SAW
menggunakan kalender Hijriyah maka pendapat itu salah (lihat point No.
09), Mungkin penulis salah tulis atau lupa di koreksi dan belum sempat
di revisi.
- Kalender Hijriyah waktunya lebih cepat karna dalam 1 bulan hanya terdiri
dari 29/30 hari, jadi selisih jumlah hari dalam kurun waktu 1 tahun
adalah 11 atau 12 hari dari kalender Masehi.
- Di Indonesia, khususnya pulau Jawa, bulan Muharram sangat kental dengan tradisi “Suro” di berbagai tempat.
Kalau ada kekurangan dan Kesalahan saya minta ma'af, Wassalamualaikum. Wr.Wb
..
0 komentar
Posting Komentar